Artikan aku sedikit saja

Kali ini pun, ketika angin masih menyapaku seperti biasa

dan tak ada yang berbeda dalam lingkaran waktu di jam dindingku

aku tertunduk untuk kesekian kalinya

mengakui kepedihan yang begitu bertalu-talu

mungkin iya aku tersenyum

seperti yang bisa kau lihat setiap hari di statusku

seperti yang kau tahu  di setiap celotehku

seperti yang kau tangkap pada mataku

tapi sayang, tak pernah kau rasa

air mataku yang mengalir begitu deras

Tags:

Leave a comment